Salah satu jenis industri yang utama dan berkembang besar di
Indonesia adalah industri peternakan. Hasil yang yang didapatkan dari industri
peternakan ini salah satunya adalah susu.
Produk industri pengolahan susu Indonesia pada umumnya masih
berorientasi ke pasar dalam negeri yang dihasilkan oleh peternak dan produsen
susu yang sebagian besar termasuk dalam golongan industri kecil dan menengah.
Diversifikasi minuman
dengan bahan baku susu (“fermented”dan “unfermented”) sangat berperan dalam
kaitannya dengan aspek gizi, kesehatan dan kualitas sumberdaya manusia, baik
menyangkut pertumbuhan fisik, perkembangan mental, kecerdasan maupun
produktifitas kerja.
Salah satu bentuk minuman berbahan dasar susu adalah susu
fermentasi. Susu fermentasi adalah salah satu bentuk diversifikasi minuman
berbahan baku susu dan sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu, merupakan produk
“tradisional” yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu dan
teknologi. Seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya kepedulian
terhadap kebutuhan gizi, Konsumsi produk fermentasi susu terus meningkat. Hal
ini menunjukkan bahwa produk fermentasi susu merupakan bagian yang penting
dalam konsumsi makanan bagi manusia dari berbagai bangsa di seluruh dunia.
Beberapa keuntungan perubahan komponen gizi susu karena
fermentasi
|
Sebelum
fermentasi
|
Setelah
fermentasi
|
|
|
|
menurun
|
meningkat
|
|
laktosa
|
laktosa
|
Asam
laktat
|
|
|
|
Asam
organik (suksinat, fumarat, benzoat) Galaktosa, Glukosa
|
|
protein
|
protein
|
Peptida,
asam amino
|
|
urea
|
urea
|
amonia
|
|
lemak
|
lemak
|
Lemak
rantai panjang, senyawa volatil.
|
|
vitamin
|
Vitamin
B12, C, Asam Organik (asam piruvat)
|
Vitamin
asam folat, Asam nukleat, senyawa flavor, komponen sel bakteri
|
Jenis fermentasi susu yang amat populer adalah yoghurt. Yoghurt
berasal susu yang kemudian ditambahkan dengan bakteri yang akan membentuk asam
laktat. Bakteri yang biasa digunakan dalam proses pembuatan yogurt adalah :
- bakteriBifidobacterium sp
- Lactobacillus sp. atau bakteri Streptococcus thermophilus
- Lactobacillus bulgaricus
Bakteri-bakteri ini yang akan memicu proses fermentasi dari
susu, mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari proses
fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi
kental. Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental, inilah bentuk yoghurt
dasar yang telah jadi.
Cara pembuatan susu fermentasi dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu:
Pertama: dengan menambahkan enzim-enzim dalam proses
fermentasinya.
kedua: menambahkan mikrobia yang dapat
melakukan proses fermentasi susu.
cara yang pertama sangat mahal karena
enzim-enzim yang harus ditambahkan jumlahnya lebih dari satu dan harus
diberikan dalam kondisi tingkat kemurnian tinggi (Torigan, 1988). Oleh sebab
itu cara penambahan mikrobia yang dipilih, karena mikrobia tersebut secara
alami terdapat pada susu, kita hanya tinggal mengisolasinya menjadi biakan
murni untuk selanjutnya diperbanyak dan ditambahkan pada susu yang difermentasi
Tahap-tahap pembuatan yoghurt (isnawati, 1997):
- Susu segar dipanaskan sampai suhu 90 °C dan selalu diaduk supaya proteinnya tidak mengalami koagulasi. Pada suhu tersebut dipertahankan selama 1 jam. Apabila dilakukan pasteurisasi maka suhu pemanasannya adalah 70 - 75 °C . Jika hal ini yang dilakukan, maka pemanasan dilakukan sebanyak dua kali.
- Setelah dipanaskan, selanjutnya dilakukan pendinginan sampai suhunya 37- 45 °C. Pendinginan tersebut dilakukan dalam wadah tertutup.
- Setelah suhu mencapai 37-45 °C maka dilakukan inokulasi / penambahan bakteri ke dalam susu tersebut sejumlah 50 - 60 ml/liter susu. Penambahan bakteri dilakukan dengan teknik aseptic (di dekat api).
- setelah ditambah bakteri, selanjutnya diperam pada ruangan hangat (30-40 °C), dalam keadaan tertutup rapat selama 3 hari.
- Tahap selanjutnya adalah filtrasi. Hal ini dilakukan untuk memisahkan bagian yang padat / gel dengan bagian yang cair. Pada waktu pemisahan ini diusahakan dilakukan di dekat api sehingga bagian yang cair (sebagai stater berikutnya) terhindar dari kontaminasi. Bagian yang padat inilah yang siap dikonsumsi (yoghurt). Bagian yang cair berisi bakteri Lactobacillus sp yang dapat digunakan untuk menginokulasi susu yang segar.
- Supaya yoghurt lebih lezat rasanya dapat ditambah dengan potongan buah - buahan yang segar, cocktail, nata de coco atau dibekukan menjadi es, dapat pula dicampur dengan berbagai buah-buahan untuk dibuat juice (minuman segar).
Jenis
Yoghurt
Saat ingin membebeli yoghurt, Anda
mungkin bingung memilih jenis yoghurt yang ada. Pada umumnya, berdasarkan teksturnya,
yoghurt terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
·
Set Yoghurt
Merupakan yoghurt dengan tekstur sangat kental. Umumnya
merupakan plain yoghurt yaitu yoghurt
tanpa penambahan gula, rasa, atau aroma. Warnanya putih dan terasa sangat asam.
·
Stir Yoghurt
Teksturnya lebih encer dibanfingkan
set yoghurt tetapi masih terasa kental mirip dengan ice cream. Stir yoghurt
sudah mengalami penambahan pemanis, perasa atau buah-buahan pelengkap. Untuk
menikmatinya, Anda membutuhkan sendok.
·
Drink yoghurt
Yogurt bentuk ini dapat langsung
diminum. Bentuknya cair sama seperti susu cair.
Perbedaan jenis ini terjadi karena
perbedaan bahan baku dan proses pembuatan. Jadi tidak berarti yoghurt kental
lebih baik dibandingkan yoghurt cair.
DAFTAR PUSTAKA
- Krisno, A. 2011. Pemanfaatan bakteri lactobacillus casei dalam upaya menjaga
kesehatan pencernaan manusia.http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/11/pemanfaatan-bakteri-lactobacillus-casei-dalam-upaya-menjaga-kesehatan-pencernaan-manusia. diakses pada tanggal 13 Desember 2011
- Widodo W. 2002. Bioteknologi Fermentasi Susu. Universitas Muhamadiyah. Malang.
- Septia I. 2010. Teknik pembutaan Susu Fermentasi (Yoghurt).http://itaseptia.blogspot.com/2010/05/susu-fermentasi-yoghurt.html. diakses pada tanggal 13 Desember 2011













