Munculnya
penilaian dikalangan remaja putri bahwa standart tubuh saat ini yang
mementingkan penampilan fisik dengan bentuk tubuh yang kurus, telah membuat
remaja putri saat ini memiliki kepercayaan diri yang kurang, remaja putri
selalu menilai dirinya melalui kaca mata orang lain yaitu teman-teman
sepergaulannya. Yang memandang bahwa seseorang dikatakan menarik jika memiliki
tubuh yang kurus, tinggi dan langsing.
Banyak
remaja yang merasa dirinya tidak mamemiliki postur tubuh yang baik sehingga
anggapan bahwa dirinya tidak memiliki tubuh bagus tersebut akan mempengengaruhi
bagaimana bergaul dengan lingkungan sekitarnya. anggapan bahwa dengan memiliki
tubuh kurus akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan pergaulan
disekitarnya, menjadikan sebagai tantangan untuk melakukan diet walaupun dengan
cara ekstrim yang dapat membahayakan kesehatannya dan menimbulkan kecenderungan
anorexia nervosa.
What is anorexia
nervosa???
Seseorang
dengan sindrom anorexia nervosa memiliki sindrom klinis dimana seseorang
mengalami rasa takut yang tidak wajar terhadap kegemukan. Hal ini dicirikan
oleh distorsi yang kasar dari bayangan tubuh, memikirkan secara berlebihan
tentang makanan dan penolakan untuk makan.
Kriteria
anorexia nervosa menurut Diagnostic and Statistical Manual of (DSM-IV: American
Psychiatric Assosiation, 1994) ada 4 kriteria diagnostik untuk anorexia
nervosa, yaitu :
- Sangat takut menjadi gemuk walaupun sebenarnya berat badan telah berada dibawah normal.
- Mengalami gangguan dalam menerima berat badan atau bentuk tubuhnya yang pada akhirnya mempengaruhi penilaian terhadap berat badan atau bentuk badannya. Yang mana akan menyebabkan keseriusan penyakit.
- Menolah untuk mempertahannkan berat badan sesuai dengan umur dan tinggi badannya.
- Perempuan mengalami gangguan dalam siklus menstruasinya yang biasanya terjadi sebelum adanya penurunan berat badan
Percaya diri berasal dari bahasa Inggris yaitu self
confidence yang artinya percaya pada kemampuan, kekuatan dan penilaian diri
sendiri. Percaya diri adalah sikap positif yang dimiliki individu untuk mengembangkan
penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau
situasi yang dihadapinya (Rini, 2002).
Ada beberapa karakteristik untuk mengetahui tingkat
kepercayaan diri seseorang, yaitu sebagai berikut:
- Percaya pada kemampuan diri sendiri suatu keyakinan atas diri sendiri terhadap segala fenomena yang terjadi berhubungan dengan kemampuan individu untuk mengevaluasi serta mengatasi fenomena yang terjadi tersebut.
- Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan.
- Memiliki konsep diri yang positif. Adanya penilaian yang baik dari dalam diri sendiri, baik dari pandangan maupun tindakan yang dapat menimbulkan rasa positif terhadap diri.
- Berani mengungkapkan pendapat. Adanya suatu sikap untuk mampu mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan kepada orang lain tanpa adanya paksaan atau hal yang dapat menghambat pengungkapan rasa tersebut.
Seseorang yang memiliki aorexia nervisa akan merasa bahwa
dirinya memiliki tubuh yang buruk. Dengan demikian orang anorexia nervosa akan
memiliki kepercayaan diri yang rendah dibanding dengan orang normal pada
umumnya dan cenderung untuk menutup diri dari sosial dengan sikapnya yang
seperti ini.
REFERENSI
- American Psychiatric Assosiation. 1994.
Diagnostic and statistic manual of
mental disorders (DSM-IV) (4th ed.).
Washington D. C.:Author.
- Andea, Raisa. 2009. Hubungan antara
Body Image dan Perilaku Diet Pada
Remaja. Skripsi .
Fakultas Psikologi Universitas Sumatra
Utara.


